a word named D R E A M


bingung mau mulai dari mana. heehee.

intinya, dream ini berawal dari bangku SMA kelas 3.
entah feeling apa yang membuatku sangat terobsesi untuk mewujudkannya.
dream ini jugalah yang membuatku 'pernah' meragukan Kasih & Penyertaan TUHAN YESUS di hidupku.
jujur, sampai saat ini pun aku tetap berharap pada Tuhan: i'll be there someday :)

dimulai dari awal agen pendidikan idp Makassar datang ke sekolahku untuk promosi study in Australia. first time, aku tak punya minat kesana,. karena keinginanku hanya menginjak negara Manga, Japan dan baru duduk di bangku kelas 1 SMA sehingga belum punya target sama sekali untuk melanjutkan kuliah kemana. Tapi, seiring berjalannya waktu, karena mungkin idp juga keseringan, hampir tiap semester datang promosi ke sekolahku, SMA KR. BARANA', perasaan itu pun muncul. hal itu juga didukung oleh teman-temanku: Bahe, Abi, Margus, dan Karjo yang ingin melanjutkan study ke negeri kangguru tersebut. tapi, seperti yang Tuhan Yesus katakan: Jalan-KU bukanlah Jalan mu, dan Rancangan-KU bukanlah Rancangan mu; kami tidak jadi kuliah disana. meskipun sampai saat ini Tuhan belum menghendaki kami kuliah di OZ; dan meskipun kami sudah bersusah payah les IELTS kilat bersama Ibu Martina; dan meskipun kami sudah meng-apply data kami ke Flinders University, karena Ibu guru kami tamatan Flinders, dan dia mengatakan bahwa Flinders University merupakan Global Campus dan ditunjang dengan kota Adelaide yang living costnya lumayan murah dibandingkan wilayah lain di Australia sehingga kami bersepakat untuk kesana; dan meskipun angan-angan dan harapan kami sangatlah melambung tinggi ke udara dan pada akhirnya terhempas ke bawah dan itu rasanya sakit sekali, campur aduk antara keputus asaan, bahkan kepahitan yang amat dalam, dengan satu kata teguran dari BAPA di Sorga : 'Belum saatnya Anakku'; Hasil Tes IELTS International kami pada tanggal 13 April 2009 sangatlah mengecewakan. padahal, dengan tenaga, pikiran, bahkan kocek Parents kami senilai 200 US$ seakan terbuang percuma. dari standard IELTS 6.0 kami mendapatkan nilai yang sangat mengecewakan. aku 4.5; Bahe 3.5; Abi 4.5; Margus 5.0; dan Karjo 3.5. benar-benar nilai yang sangat jauh dari harapan. agen idp memberikan kami solusi untuk mengikuti IELTS preparation atau ELICOS di Eynesburg, Adelaide. mendengar hal itu, teman-teman mulai ciut. mereka memikirkan biaya yang sangat besar untuk itu. aku juga merasa ciut. English pas-pasan, nekat kuliah di luar negeri dengan biaya internasional yang tentunya sangatlah menguras waktu, tenaga, dan pikiran Parents kami untuk 'EXTRA' mencarikan kami nafkah jika kami kuliah kesana. satu persatu dari kami mundur. yang tesisa only me. aku pun mengikuti IELTS Preparation dengan harapan agar IELTS ku bisa berubah menjadi 6.0. sebelum mengikutinya, Mamaku mengatakan : ' jangan memaksakan diri. ingat, segala sesuatu biarlah kehendak Tuhan yang jadi.' setelah mengikuti IELTS Preparation, aku pun mengikuti IELTS International untuk kedua kalinya. dan hasilnya..... jreng....jereng....stay 4.5.
saat itu aku berkata kepada Tuhan: Tuhan, kenapa hasilnya seperti ini? aku sudah berjuang dan mempersiapkan diri untuk ini. tidakkah Engkau melihat perjuanganku selama ini? aku sudah berpuasa, rajin ke Gereja, Sate (saat teduh) pada awal bangun pagi dan pada malam hari ketika mau tidur, dan aku sangat menyediakan waktuku untuk OZ ini. ya Bapa, apa yang Kau kehendaki?

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 komentar:

Posting Komentar